Sidang perkara perdata 681/Pdt.G/2024/PN.JKT.TIM Pasukan Orange kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur Selasa tanggal 24 Juni 2025 dihadiri Kuasa Hukum Manambak Silalahi, S.H dan Ahmad Fauzi,S.H.
Adapun sidang tersebut digelar di ruang sidang Oemar Seno Aji. Acara sidang yang digelar tersebut adalah penyerahan bukti surat dari Tergugat Dinas Lingkungan Hidup Unit Penanganan Sampah Badan Air beralamat di Jalan Mandala V No.67 Cililitan Besar Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta, namun bukti surat tidak jadi diserahkan dengan alasan bahwa telah terjadi pergantian Ketua Majelis Hakim dan hingga persidangan digelar penetapan Hakim belum turun dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Akan tetapi Kuasa Hukum Pasukan Orange Manambak Silalahi,S.H menjelaskan terkait penetapan Hakim yang belum juga turun sampai sidang hari ini merupakan hal yang biasa dalam Pengadilan, kemudian Hakim pun tidak akan berani melanjutkan persidangan jika belum turun penetapan, akan tetapi dalam hal tersebut dapat merugikan pihak kami oleh karena tengang waktu proses persidangan jadi di perpanjang.
Usai proses sidang ada cerita unik dari salah satu Pasukan Orange yang bernama H.Herman saat masih bekerja di Kali Tambora mengakui, “hampir setiap 3 kali seminggu mengangkat bangkai manusia dengan berbagi macam ada yang diduga dibunuh dengan kondisi kepala terbelah, bayi dalam karung plastik, orang hamil kemungkinan besar terpeleset lalu hanyut, ketika saya angkat mayat tersebut tanganya terputus dan dipenuhi belatung,”
Namun sangat disayangkan jika pasukan orange melapor kepada Tim SAR jika ditemukan mayat hanyut di kali Tambora seakan-akan tidak perduli, kemudian Tim SAR baru datang jika mayat telah berhasil diangkat dari kali bahkan berselang 3 hari terkadang roh mayat tersebut datang menghampiri melalui mimpi tegas H.Herman.
Sementara selain tugas wajib membersihkan sampah di kali Tambora H.Herman menambahkan pekerjaan tersebut merupakan sebagai bentuk kemanusian ditambah pula dari dulu bahwa orang tua saya sering menemukan serta mengangkat mayat manusia yang hanyut di Kali malang dan secara kebetulan orang tua saya kan suka jala ikan dikali malang terang H.Herman.
Atas penjelasan tersebut relawan Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung merasa bangga atas tindakan H.Herman yang telah mengabdikan dirinya untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, “namun sangat disayangkan penghargaan apapun tidak pernah diberikan kepada Pasukan Orange bahkan diberhentikan dengan cara tidak hormat walaupun telah bekerja selama kurang lebih 9 tahun,” Irma juga menambahkan semestinya pasukan orange yang saat ini masih memperjuangkan haknya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur harus mendapatkan penghargaan bukan diberhentikan dengan cara yang tidak hormat, atas dasar tersebut Irma bersama dengan Marsilam Silalahi berjuang untuk pasukan orange agar diperjakan kembali oleh Tergugat Dinas Lingkungan Hidup Unit Penanganan Sampah Badan Air beralamat di Jalan Mandala V No.67 Cililitan Besar Jakarta Timur Provinsi DKI Jakarta.
Sedangkan Kuasa Hukum Pasukan Orange Manambak Silalahi, S.H menyatakan, “ bahwa inti utama tuntutan dalam gugatan adalah agar klienya dipekerjakan kembali oleh Tergugat serta pengembalian uang telah dipotong setiap bulannya dari upah yang diterima dari Tergugat setiap bulannya notabene pemotongan upah tersebut tidak dibenarkan sesuai dengan Berita Acara Negosiasi Harga Pengadaan Langsung Jasa Lainnya Perorangan Tahun Anggaran 2022 kemudian agar Pasukan Orange dimanusiakan karena pekerjaan klienya adalah pekerjaan yang mulia dan telah menata kebersihan kali Jakarta selanjutnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta terpilih mempekerjakan kembali dengan catatan pengalamannya sudah tidak diragukan lagi jangan mempekerjakan orang-orang yang tidak berpengalaman dalam bidang penanganan sampah/kebersihan,” harap Manambak Silalahi
Narasumber : Manambak Silalahi dan Ahmad Fauzi SH
Editor : Nofis Husin Allahdji
Social Header