Pada Hari Minggu 17 Agustus 2025 Masyarakat Peduli sejarah Aceh melaksanakan Meuseuraya di Gampong Jawa. Masyarakat Peduli Sejarah Aceh sejak dulu aktif menata nisan era Kesultanan Aceh Darussalam. Hal itu dilakukan untuk melindungi data sejarah yang sangat penting bagi Aceh.
Meuseuraya di mulai dari Jam 10 pagi dimulai dengan doa dan Peusijuek dan berdoa semoga Meuseuraya berhasil dan diberkahi oleh Allah.
Dalam Meuseuraya turut hadir ketua DMDI Aceh Drs. Aidi Kamal, MM. Dan juga ketua SILA Muammar Farisi. Dalam Meuseuraya ditemukan 3 tokoh penting era kesultanan Aceh Darussalam. yang pertama adalah Siti Maryam Binti..., Kedua Tokoh yang bernama Ibrahim Bin.... Dan Al Faqir Al Haqir Almarhum Maharaja wafat diperkirakan abad 10 Hijriyah / 16 Masehi era Aceh Darussalam demikian bacaan sementara dari epigraf dan peneliti Mapesa Ustad Ridha dan Ustad Mutawalli dan Mizuar Mahdi ketua Mapesa Aceh.
Ketua DMDI memuji penyelamatan oleh masyarakat peduli sejarah Aceh (Mapesa). Apalagi tokoh yang ditemukan tokoh penting era kesultanan Aceh dan Melayu. Pada Zaman dahulu Aceh dan Melayu sangat dekat dan saling tolong menolong melawan Imperialisme Barat yaitu Portugis dan Belanda. Ini adalah bukti nyata masa kesultanan Aceh memiliki banyak tokoh penting. tapi sayang nisan sudah banyak tertimbun dengan bencana tsunami perlu langkah bersama dalam penyelamatan khazanah Islam Melayu.
Ketua SILA memuji temuan baru mapesa. yang merupakan bukti yang sejarah yang sangat berharga yang wajib dilindungi untuk generasi kini dan masa yang akan datang. Menghimbau terhadap semua pihak agar terus peduli dan menjaga situs sejarah kesultanan Aceh Darussalam. karena situs sejarah Aceh Darussalam Adalah bukti peradaban Islam di Asia Tenggara.
Narasumber : Ustadz Tengku Mawardi Usman
Social Header