Breaking News

Kiprah Senyap APPM Menggagalkan Skema “Gimmick” Dana Abadi Daerah


Banyuwangi, (Jejak Kasus Indonesia.id) 
Sedikit yang tahu bahwa gagalnya kebijakan Dana Abadi Daerah (DAD) bukanlah hasil perdebatan singkat, melainkan buah dari proses panjang dan kerja sunyi membaca arah kebijakan daerah. Di balik perubahan itu, berdiri Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Hebat (APPM) yang bergerak dengan strategi khasnya *“Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake.”*
Mereka bekerja tanpa suara, namun hasilnya tegas, aset daerah tetap aman dan tidak masuk ke skema investasi yang dinilai berisiko, tidak layak, dan bisa mengorbankan masa depan anak-anak Banyuwangi, 2/12/2025.

Awal Mula APPM Mengendus Kejanggalan Raperda Eksekutif
Kecurigaan muncul ketika dua Raperda Nomor 12 dan 13 mulai didorong sebagai payung hukum DAD. Di permukaan, konsep ini tampak modern dan progresif. Namun bagi tim analis YAAC dan KODEPUTIH, sinyal bahaya justru terasa sangat kuat.

Kajian awal menemukan:
* celah tata kelola,
* mekanisme investasi yang tidak jelas,
* risiko pengalihan aset daerah ke instrumen sensitif suku bunga (SBN, deposito, obligasi),
* dan potensi erosi nilai aset dalam jangka panjang.

Di titik inilah M Rofiq Azmi melihat bahwa kebijakan ini tidak hanya bermasalah secara teknis, tetapi juga menyimpan ironi politik:
Golden Share yang dulu dijanjikan Bapak ternyata ilusi; saham publik pasti terdilusi, dan kini Ibu berencana menjual sisa saham Rp2,2–2,3 triliun untuk DAD yang secara kajian tidak layak.

*Kerja Senyap Mengumpulkan Fakta & Menyusun Kajian Teknis*

Alih-alih reaktif, APPM memilih jalur analitis. Mereka mengumpulkan dokumen, membedah regulasi, membangun konsorsium analis, dan menguji kelayakan investasi secara independen. Semua dilakukan dalam rapat-rapat sunyi dan diskusi terbatas.

Hanya sedikit yang tahu bahwa M Rofiq Azmi sedang menyiapkan langkah besar yang akan mengubah arah kebijakan daerah.

Advokasi Berlapis, Strategi Cerdas, Bukan Konfrontasi
Setelah kajian solid, APPM melangkah dengan pendekatan bertingkat:
1. Meminta klarifikasi resmi kepada DPRD dan Pemda.
2. Mendorong diskusi silang di berbagai pemangku kepentingan agar peringatan datang dari banyak sisi.
3. Mengajukan opsi kebijakan alternatif, sehingga penolakan tidak dianggap anti-inovasi.

Pendekatan taktis inilah yang membuat pesan APPM diterima amat serius.

Puncak terjadi ketika Moh. Rofiq Azmi, bersama Raden Bomba, melakukan klarifikasi langsung kepada Ketua DPRD I Made Cahyana dan Ketua Bapemperda Masrohan. Di sana ditegaskan bahwa Raperda DAD resmi tidak masuk pembahasan paripurna 29 November 2025.
Inilah rumus kemenangan:
analisis kuat  strategi senyap  langkah terukur =perubahan kebijakan.

Aset daerah yang sebelumnya terancam dialihkan akhirnya terselamatkan.

Ketua APPM Moh. Rofiq Azmi mengatakan, "Ini kerja
panjang, tujuan kami sederhana yaitu memastikan aset daerah tidak terjebak dalam skema yang rawan kebocoran. Aset publik harus tetap dikendalikan publik, dikelola transparan, dan tidak masuk ke instrumen yang belum jelas tata kelolanya, " Tegasnya kata Rofik penuh semangat. 

APPM, YAAC, dan KODEPUTIH menyiapkan hearing tematik Desember 2025 bertajuk, 
Penguatan Tata Kelola Investasi dan Aset Daerah.
Tujuannya memastikan tidak ada kebijakan baru yang membuka celah risiko serupa.

Penanda Sejarah Gerakan Pemuda Banyuwangi suatu
Keberhasilan ini menjadi tonggak baru gerakan kepemudaan Banyuwangi Selatan. Mereka membuktikan bahwa pemuda bukan penonton, melainkan penjaga kepentingan publik yang bekerja dengan strategi, keilmuan, dan integritas.

APPM kini dikenal sebagai kekuatan kritis yang mampu menjaga aset daerah, memperkuat pengawasan demokratis, dan memastikan kebijakan publik berpihak pada masyarakat.

Dan di jantung gerakan ini, teknokrat muda dari YAAC dan KODEPUTIH menjadi fondasi ketajaman analisis dan konsistensi langkah.


Wartawan Nasional
(Edi)
© Copyright 2022 - JEJAKKASUSGROUP.CO.ID