Jakarta, Kemanakah tokoh pejuang 1945 yang berjuang tidak kelihatan wujud dan namanya tenggelam seakan ditelan bumi layaknya. Padahal tidak sedikit para pejuang kemerdekaan dan para veteran hidup dalam kemiskinan.
Apakah masih diperhatikan negara bila para pejuang kemerdekaan masih hidup saat ini di tahun 2025.
Para pakar sejarawan pun kog diam seribu bahasa nih. Mari menyambut HUT RI 17 Agustus 2025 kita sudah waktunya tidak saja menggelora kan arti perjuangan bagi anak bangsa tapi torehkan nama nama mereka para pejuang yang sebenarnya di NKRI yang mungkin masih banyak yang belum terungkap secara transparan selama ini karena masih menjadi teka teki yang berselimutkan layaknya kabut diatas Awan", ujar Prof Dr Sutan Nasional Pakar Hukum Internasional, Ekonom menjawab berbagai materi pertanyaan para pemimpin Redaksi baik media cetak. Maupun onlen dalam luar negeri dikantotnya Markas pusat Partai Oposisi Merdeka Di bilangan kalisari cijantung jakarta 20/7/2025 via telpon selulernya.
Suara dari anak daerah mungkin tidak jelas terdengar di ruangan para pemimpin disemua wilayah pemerintahan Kota dan Kabupaten. Bagaimana dengan pemerintahan pusat apakah mendengar suara dari anak daerah.
Prof Sutan Nasomal menyampaikan kepada media. Tapak tilas sejarah masih tercatat lengkap di semua pembendaharaan Masyarakat dan Pemerintah. Jejak jejak perang melawan para pengkhianat yang bersekutu dengan orang asing serta para penjajah juga masih tertata dalam lembaran kenangan para orang tua.
Mengupas semua kisah di semua pelosok nusantara bahwa kemerdekaan itu tidak Gratis. Setelah merdeka membangun sebuah negara juga tidak Gratis.
Para pemuda bersatu dengan para pejuang ikut berperang melawan penjajah dari banyak daerah adalah hal pasti. Rekam jejaknya juga masih tercatat oleh para ahli peneliti sejarah. Bukti para pejuang yang ditangkap dan di buang juga masih ada rekam jejaknya. Beberapa kerajaan di nusantara juga melakukan perjuangan baik secara politik dan gerakan bawah tanah dimana mana melawan penjajah adalah untuk satu tujuan MERDEKA.
Siapa itu VOC :
Perusahaan Hindia Timur Belanda, secara resmi bernama Persatuan Perusahaan Hindia Timur (bahasa Belanda: Vereenigde Oostindische Compagnie; disingkat VOC) didirikan pada 20 Maret 1602.
Siapa Tentara Belanda :
Tentara Kerajaan Hindia Belanda (bahasa Belanda: Koninklijk Nederlands Indisch Leger, KNIL
Siapa itu OPAS atau LONDO IRENG (istilah jawa)
Opas dan Strategi Kolonial Belanda Menjajah Indonesia. Opas atau opasser dalam bahasa Belanda berarti penjaga. Jadi dulu pada masa penjajahan, orang Belanda menyebut semua penjaga itu opas, baik itu penjaga kebun, penjaga bangsawan pribumi, penjaga kampung. Bahkan pelayan pun disebut opas. Seiring berjalan waktu opas lebih sering disebut untuk para penjaga pejabat Belanda. Dan belanda banyak merengkrut kebanyakan opas dari masyarakat pribumi, strategi belanda dalam membenturkan sesama pribumi.
Walaupun harus melawan para penjajah dari Belanda yang bernama VOC atau melawan londo ireng (istilah jawa) terjadi di banyak tempat. Karena para pengkhianat sangat banyak yang membela VOC dan londo ireng. Mereka dijadikan tentara rendahan oleh penjajah dengan nama OPAS. Memang sangat banyak putra pribumi yang numpang hidup bersama VOC dan londo ireng di masa kala itu bekerja dibanyak perkebunan dan pemerintahan Belanda. Para centeng (tukang pukul) penjaga perkebunan VOC dan londo ireng dimana mana berkelompok menjadi anjing anjing setia dengan penjajah. Maka tidaklah mudah VOC dan londo irang di usir dari bumi nusantara.
Londo ireng yang menjadi tentara rendahan VOC berjumlah ribuan dan bekerja di banyak perkantoran VOC yang tersebar di nusantara.
Tampa ada dukungan dari pribumi yang bersatu dengan VOC tentu penjajahan tidak akan lama.
Maka di benturkan pribumi dengan pribumi oleh VOC. Politik belah bambu dan di adu domba berjalan di semua daerah. Belanda menggunakan sistem devide et impera sejak awal memasuki Nusantara.
Mudahnya ditangkap para pejuang seperti Cut Nyakdien atau Pangeran Diponogoro serta Imam Bonjol dan ratusan ribu para pejuang lainnya karena peranan Londo Ireng (para pribumi yang bekerja untuk VOC) yang melawan para pejuang nusantara. Mereka dibayar untuk melumpuhkan para pejuang. Riwayat ini masih tetap ada tersimpan. Kegiatan para Kerajaan kerajaan yang ada di nusantara melawan VOC juga tidak akan sirna di makan waktu.
Garam walau sudah di campurkan dengan air dan di aduk di dalam botol sampai hilang tetapi tetap meninggalkan jejak. Begitu juga sampai saat ini.
Setelah KEMERDEKAAN terwujudkan dengan pembacaan teks PROKLAMASI dan pembentukan pemerintahan maka kisah baru Nusantara menjadi Indonesia
Memang tak akan bisa di hapus rekam sejarah kelam londo ireng sangat banyak sebelum ada terbentuknya INDONESIA. Londo Ireng Merekalah yang mencari kekayaan penuh keserakahan menumbangkan nyawa dan darah para pejuang sebelum ada Presiden RI
Indonesia di dukung menjadi Negara dari semua para pejuang keturunan kerajaan nusantara dan para pemuda atau pemimpim daerah serta para pendatang dari luar negri yang sudah menikah dengan pribumi nusantara baik dari Yaman India Eropa China dll. Tidak sedikit yang bergabung menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau menjadi TNI setelah Republik Indonesia di bentuk. Tidak sedikit yang gugur di dalam perang di era belanda dan jepang yang menjajah.
Rencana membentuk pemerintahan dan pembangunan juga di dukung oleh semua daerah. Maka terwujudlah NKRI.
Salah satu sumbangan terbesar di berikan dari (Gabungan Saudagar Indonesia Aceh) menyumbangkan 25 Kg Emas.
Kemudian sejarah Emas di atas Monas adalah sumbangan dari seorang pengusaha dari Aceh
Monas adalah emasnya yang berbobot lebih 30 kilogram. Seorang pengusaha asal Aceh, Teuku Markam, rela menyumbang sampai 28 kilogram emas saat awal pembangunan Monas. Maka Monas berlapiskan Emas adalah dari Putra dari Aceh.
Kerajaan Siak Indrapura
Memberikan bantuan berupa uang senilai 13 juta gulden atau sekitar 1,4 Trilliun kepada pemerintah Republik Indonesia
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH menyampaikan kepada media. 80 Tahun Indonesia karena kesepakatan bersama menyatukan Nusantara dan menjadi NKRI. Dukungan dan kerjasama daerah adalah kunci dan pondasi keberhasilan pembangunan baik di pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Kekayaan Nusantara baik darat laut udara di manfaatkan negara untuk memakmurkan Rakyat Indonesia.
Pasal 33 ayat 3 adalah "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH meminta Presiden RI Jendral Haji Prabowo Subiyanto untuk melihat lebih dalam sejarah para pejuang sebelum Indonesia Merdeka dan setelah Merdeka karena pengorbanan kerajaan daerah dan para pejuang sangat mulia. Para pejuang yang mengorbankan jiwa raga dan harta benda yang tidak tercatat atau terlupakan juga sangat banyak. Walau iringan doa dan rasa terimakasih yang hanya bisa di lakukan oleh para pemimpin saat ini.
Semoga 80 tahun Indonesia menjadi langkah baru untuk melawan para pengkhianat Indonesia. Memerangi Oknum koruptor dan Oknum pungli.
Saat ini daerah banyak yang di miskinkan dan kekayaannya di kuras habis. Hutan belantaranya habis. Perkebunan dan pesawahannya berganti menjadi sawit. Lautannya dirusak dan di jarah ikan dan kekayaan lautnya. Maka Presiden RI harus berani memimpin memerangi para oknum pengkhianat Indonesia. Bila hal ini tidak di perhatikan maka arah terpecah NKRI semakin bisa terlihat jelas. Hukum jangan tumpul ke atas dan tajam kebawah serta dipermainkan oleh sekelompok Oknum Oknum Mafia peradilan dan para pendukung Oknum tikus berdasi.
Menjadi Tugas berat untuk membenahi sistem yang sesat dan salah untuk Presiden RI.
Hidupkan kembali semangat rakyat berperang melawan Oknum pengkhianat Indonesia
Presiden RI Memperingati HUT RI jangan hanya di Istana Merdeka jakarta. Akan lebih baik lagi bila di laksanakan di beberapa daerah tempat kelahiran para pejuang Kemerdekaan. Tampa perjuangan mereka Kemerdekaan saat ini tak akan pernah ada.
Narasumber : Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH
Social Header