Breaking News

Pasar Sepi Disperindag dan Perumda Pasar Tohaga Kab Bogor Saling Lempar Tanggung Jawab


Bogor - Masyarakat sangat membutuhkan pasar untuk berbelanja dan bermanfaat guna mendorong perputaran ekonomi.

Bila pasar sepi dan para pedagang merugi maka akan menjadi persoalan besar. Masyarakat tidak berminat berdagang mengisi kios kios dipasar dan ini tentu ada banyak sebab. Keluhan dari para pedagang dipasar karena dipinggir jalan arah menuju pasar juga banyak pedagang membuka lapak liar.

Pasar yang di bangun pula tidak sesuai dengan keinginan Masyarakat peruntukan masing masing kios. Seharusnya kios sayuran tidak di gabungkan dengan kios pedagang pakaian. Agar tidak bau dan kumuh. Hal ini tim media melihat langsung kondisi pasar cijeruk yang sepi. Bangunan kios terpisah yang baru saja beres di bangun dibulan Desember 2024 dengan posisi di belakang tidak di minati Masyarakat pedagang sayuran karena kurang strategis. Sehingga kosong tidak ada pedagang yang mengisi.
Sangat aneh membangun gedung pasar dari Tahun 2021 dan baru beres bulan Desember 2024. Kios yang diperuntukkan untuk pedagang sayuran. Kemana anggarannya tersebut sehingga perlu 3 tahun baru bisa selesai bangunan tersebut.

Semoga terkait persoalan pasar bisa menjadi perhatian APH, DPRD Kab Bogor dan Bupati Bogor. Ketika tim mendatangi lokasi pasar Rabu 04/06/2025 meninjau pasar memang satu gedung yang kosong untuk 100 pedagang tidak ada pedagang yang mau menempati.
 
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga saling lempar tanggung jawab terkait kondisi pasar yang semakin sepi dan tidak beroperasi, seperti pantauan kami awak media di Pasar Rakyat Cijeruk Tahap II  yang dibangun pada tahun 2021 dengan dana hibah sebesar Rp.4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Dari peninjauan langsung dilapangan yang menjadi sorotan utama berita yang sudah Metronusa.News tayangkan beberapa hari yang lalu tentang kondisi pasar Ciseeng, Pasar Rakyat Cijeruk Tahap II yang dibangun CV.JAGAT  BUMI dan Konsultan Pengawas oleh PT. SINERGI EMPAT PERKASA dengan biaya Rp.2.661. 660.133 bahkan tidak ada sama sekali pedagang yang mau menempati atau kosong.

Dari komfirmasi kami yang mendatangani Disprindag beberapa lalu yang kami temui langsung terkait pasar rakyat yang dibangun pada 20 September 2022 dan selesai Desember 2022, itu mengungkap bahwa bukan tanggung jawab Disprindag.
"Pengelolaan pasar itu tanggung jawab Perumda Pasar Tohaga kami tidak berwenang mengurus pasar", ungkap Bapak Hartono Anwar  yg akan memasuki masa pensiun dalam hitungan hari.


Kami awak media karena pihak Disprindag merasa tidak tepat dalam meminta tanggapan atas kondisi pasar rakyat yang menelan anggaran Rp.4 miliar itu karenà sangat disayangkan terkesan mubazir tidak berjalan sesuai harapan karenan terkunci dan tidak terisi, kami awak media mendatangi langsung Perumda Pasar Tohaga di wilayah pasar Cibinong pada selasa(03/6/2025).

"Terkaiat paasar Ciseeng dan Cijeruj itu kan awalnya seperti pasar Senin kamis,  Kita berupaya untuk setiap hari pinginnya, akan tetapi segala upaya-upaya kita coba untuk memberikan para pedagang kesempatan mengisi dulu gratis dalam beberapa bulan tapi tetap mereka belum mau megisi, makanya yang kosong itu kita juga lagi membuat planning kedepannya dan banyak kendala lain dimana sepinya pasar juga enggannya pedagang masuk kedalam kios-kios tersebut", sekretariat Pasar Tohaga Firman katakan pada awak media. 
Perumda Pasar Tohaga seharusnya mengoptimalkan pengelolaan pasar agar tidak sia-sia pembangunannya.

Dengan saling lempar tanggung jawab antara Disperindag dan Perumda, harapan untuk revitalisasi pasar rakyat di Tohaga semakin suram. Masyarakat dan pedagang menunggu langkah konkret dari kedua instansi untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan pengelolaan pasar yang lebih baik di masa depan.


Team  (Syarif dan Nofis)
© Copyright 2022 - JEJAKKASUSGROUP.CO.ID