Aceh Singkil | Senin 30 Desember 2024.Jejak kasusgroup.co.id
Masyarakat Desa Ladang Bisik mulai bersuara terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang dinilai tidak transparan. Keluhan ini mencuat setelah beberapa program yang dijanjikan melalui dana tersebut dianggap tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Salah satu warga yang tidak ingin namanya tercantum, mengungkapkan bahwa laporan penggunaan dana desa sulit diakses oleh masyarakat. "Kami hanya tahu ada dana desa dan BUMDes, tapi tidak pernah tahu jelas penggunaannya. Tidak ada laporan yang disampaikan secara terbuka," katanya.
Keluhan masyarakat juga berfokus pada beberapa program BUMDes yang dianggap tidak memberikan manfaat maksimal. "BUMDes seharusnya membantu meningkatkan perekonomian desa, tapi sampai sekarang banyak program yang mandek. Tidak ada laporan keuntungan atau kejelasan penggunaannya," ujar sumber.
Menanggapi keluhan ini, Bendahara BUMDES , Paija, menyebutkan bahwa dana BUMDES Ladang Bisik . "Dahulu nya ada bagi hasil berupa mesin Rubin. Selanjutnya bulan Agustus 2024 dana BUMDES diberhentikan atau tidak lagi direalisasikan seperti tahun sebelumnya" ucapnya.
Namun, masyarakat berharap adanya audit independen untuk memastikan pengelolaan dana desa berjalan sesuai prosedur. "Kami butuh kejelasan, tidak hanya janji. Jika memang ada masalah, harus diselesaikan secara hukum," tegas tokoh masyarakat desa tersebut.
Keluhan ini semoga di perhatian Inspektorat setempat yang serta melakukan audit terhadap pengelolaan ADD dan BUMDes di Desa Ladang Bisik. Hasil audit diharapkan mampu memberikan kepastian dan keadilan bagi masyarakat desa
pukul 15.52 wib time media ini mencoba mengkonfirmasi Kepala Desa KS.namun tidak ada jawaban hingga berita ini di terbitkan.
Narasumber : Paija - Bendahara Bumdes
Penulis : ( Aceh Singkil - Rayalli Lingga)
Social Header