Bangunan permanen Siring dan trotoar di tiga desa kecamatan kepahiang berada di jalan lintas kepahiang pagar alam ,terletak di desa imigrasi permu ,desa permu, desa permu bawah.
Selalu mengalami tingkat volume air naik kejalan dan menghambat pengguna jalan, dapat informasi dari masyarakat ,"Bangunan tersebut baru di bangun sekitar tahun 2019 dengan dana miliaran, namun bangunan dreanase tersebut ukuran lebih kecil, dibandingkan dengan bangunan terdahulu lebih besar.
Diduga proyek dreanase tersebut banyak mengambil keuntungan dari pihak pelaksana, mirisnya lagi setiap intensitas hujan deras, air dan sampah naik ke jalanan membuat resah masyarakat bahkan ada beberapa rumah yang digenangi air.
Diharapkan perhatian pemerintah untuk bisa secepatnya menanggulangi, karena kalau tidak cepat berakibat patal pada jembatan. Air sempiang yang materialnya tergerus oleh air yang memenuhi jembatan. Banjir kerap terjadi dan merusak jalan dan rumah penduduk. Banjir sampai lama baru akan surut. Penyakitpun menjadi masalah akibat banjir.
Kejadian ini bukan lagi setahun atau dua tahun tapi bertahun tahun dan tidak ada perhatian sedangkan kepahiang ada wakil di Propinsi namun hanya survey saja .
Dinas PUPR Propinsi harus segerah bertindak untuk perbaikan, kalau tidak, banyak tanah pemakaman desa permu akan longsor kalau datang hujan lebat. Masyarakat menilai seperti cuci tangan PUPR setelah hal ini terjadi.
Bahkan pembangunan dreanase dan plat deker sudah menutupi aliran dan tidak pada tempatnya.
Sumber : Syafri
Redaksi : www.jejakkasusgroup.co.id
Social Header