Seorang gadis kecil cantik yang seharusnya dalam perlindungan ibu kandungnya dan aman penuh kasih sayang. Maka hal tragis ini tak akan terjadi. Ibunya bekerja ke malaysia, sehingga terjadi pemerkosaan , kini gadis itu tertular penyakit seksual akibat diperkosa oleh kakek, ayah tiri dan tetangganya berkali-kali. Miris sekali nasib anak ini.
Maka anak ini kesehatannya menurun akibat terkena penyakit, tubuh gadis itu timbul luka koreng dampak penyakit seksual menular yang diidapnya sejak setahun belakangan.
Demi menyembuhkan penyakit itu, tubuhnya disuntik dengan antibiotik berkali-kali.
Tak hanya itu, gadis itu sampai harus meminum obat keras agar luka di tubuhnya cepat mengering.
Bersama Ketua Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN) Devi Tiomana menceritakan kondisi gadis kecil ini sebatang kara ini.
Kata Devi, kronologis anak gadis kecil itu dititipkan oleh ibunya yang bekerja ke Malaysia pada suami barunya, dimana suami barunya itu tinggal bersama ayahnya di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.
Terkait berita viral anak korban perkosaan dengan usia anak umur 7 tahun saat ini Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar dan Pemkot Pontianak fokus pada pemulihan fisik dan psikis korban. Benar benar fokus pada pengobatan anak ini. Hal berita itu bukan untuk mengintervensi proses hukum, tetapi lebih kepada keinginan agar ibu korban pulang dan bisa melihat kondisi anaknya serta mendampingi dengan penuh kasih sayang. Anak gadis ini sangat butuh ibunya.
Anak korban pemerkosaan juga mengalami penyakit menular seksual masih dalam pemantauan medis serta serius dalam pengobatan atau pengasuhan dan perawatan kita. Karena korban belum benar2 pulih dan sehat. Korban juga masih dalam kondisi psikologis yang sangat labil.
Persoalan hukum itu mutlak kewenangan Kepolisian. Dan dari awal kami melindungi korban, melakukan tracing asal usul untuk pemberian hak sipil, pemulihan fisik serta psikis dan pemenuhan hak pendidikan dasar kemudian memastikan korban pulih dan sehat serta bisa bertemu dengan ibu kandungnya atau keluarganya di Lebak Banten. Untuk berbagai kepentingan kita juga sudah beberapa kali berkomunikasi dengan orang tua dan kerabat ibunya di Lebak Banten
Jika sekarang banyak pihak yang ingin mencari panggung atas penderitaan yang dialami korban, silahkan saja. Ini tahun politik sah2 aja mau bilang apa. Saya tak ambil pusinglah. Tapi untuk mengambil alih perawatan korban yang sudah 8 bulan berada dalam penanganan kita harusnya pada mikir kemana aja selama ini..?
Harusnya lembaga pengampu perlindungan anak daerah yang pertama melindungi anak ini saat melapor kepolisi kenapa gak tau harus melakukan apa dengan anak tanpa identitas ini. Dan sekarang tiba2 memutar balik fakta kalau katanya polisi tidak beri akses untuk ketemu anak hanya alasan yang dibuat2 dengan memaksa mengambil alih korban.
Pada rekaman peristiwa di tahun 2023
Kasus anak anak diperkosa bukan hanya seorang korban ini saja yang lolos dari pemantauan banyak pihak dan aparatur negara yang seharusnya turut serta dalam melindungi anak anak Bangsa khususnya anak dibawah umur. Butuh perlindungan anak korban pelecehan seksual,,,Butuh perlindungan extra anak korban perkosaan dari banyak pihak serta aparatur negara,, dan jangan di lupakan termasuk pula anak anak korban perceraian yang di lupakan orang tua yang mencari kesenangannya sendiri,, termasuk ada pula anak anak autis yang ditelantarkan pasca perceraian. Mereka tidak dinafkahi selayaknya oleh ayahnya atau orang tua kandungnya dan dilupakan begitu saja
Sumber :
Devi Tiomana
Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar
Pendamping Hukum
Dewi Ari Purnamawati, SH
Redaksi : www.jejakkasusgroup.co.id
Penulis : Katharina (Pontianak Kalbar)
Social Header